Akses Sisi Darat Bandar Udara (Bagian 16)
Moda Akses Bandara (bagian 9)
(3) Moda Angkutan Non-Konvensional - bagian 1
Moda angkutan non-konvensional artinya moda angkutan yang tidak umum digunakan untuk menghubungkan dari kota menuju ke bandara, misalnya dapat berupa sistem kereta elevated, sistem monorail, kereta magnetic levitation (maglev), kendaraan air-cushion, helikopter, dsb. Ratusan macam skema moda transportasi sudah diusulkan sejak tahun 1970-an, namun hanya beberapa yang mampu diwujudkan. Alasan kenapa banyak diantara moda angkutan non-konvensional ini tidak terealisasi adalah karena tingginya biaya pembangunan infrastrukturnya dan pengoperasian fasilitasnya; lambatnya perkembangan teknologi dan juga sulitnya penguasaan dan pengembangan lahan serta halangan secara visual. Meskipun demikian, terdapat beberapa moda transportasi non-konvensioanl yang sukses untuk menghubungkan antara bandara dan kota.
Gambar 1.Tokyo Monorail yang menghubungkan Tokyo dan Bandara Haneda
Contoh moda transportasi non-konvensional yang terkenal adalah Tokyo Monorail yang menghubungkan bandara internasional Haneda dengan Stasiun Hamamatsucho di tengah kota Tokyo. Jalur ini dibuka pada tahun 1964 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada Olimpiade Musim Panas tahun 1964. Jalur elevated-nya sepanjang 17,8 km dan memakan waktu sekitar 22 menit dari bandara menuju ke pusat kota. Pada tahun 2015, jalur ini melayani sembilan stasiun dan 300.000 penumpang setiap hari kerja. Tokyo Monorail adalah monorail paling sibuk dan menguntungkan sedunia,
__________
Referensi literatur :
1) Kazda,Antonin; Caves, Robert E. Airport Design and Operation. 2nd Edition. (Elsevier : 2007)
Comments
Post a Comment