Moda Akses Bandara (bagian 3)
Taksi
Taksi memiliki persyaratan yang sedikit banyak mirip dengan mobil pribadi dalam hal desain kerbside di depan terminal penumpang. Meskipun demikian, kebutuhan waktu okupasi dan parkir taksi lebih kecil dibanding mobil pribadi, dengan catatan pool taksi dibuat di area lain yang dekat bandara. Taksi dapat dibilang sebagai moda transportasi ideal bagi penumpang pesawat udara kareana reliabel, nyaman, menghantarkan langsung, dan memudahkan untuk membawa bagasi. Ongkos yang mahal sebanding dengan mahalnya parkir kendaraan pribadi dan bila perjalanan dilakukan oleh beberapa orang ongkosnya dapat dibagi.
Gambar 1. Taksi di Terminal 1 Soetta (Sumber: https://travel.kompas.com/)
Meskipun pengelola bandar udara tidak bertanggungjawab langsung untuk operasi taksi, keberadaan pelayanan taksi yang buruk akan mempengaruhi citra bandar udara. Oleh karena itu, pengelola bandar udara perlu menentukan kriteria penting untuk operasi taksi:
- memastikan jumlah taksi yang sesuai dengan kebutuhan, khususnya di malam hari atau pada waktu sibuk
- memastikan kualitas yang baik dan tarif yang adil
- untuk menjaga keamanan, beberapa negara menindak taksi tidak resmi
Kekurangan jumlah taksi dapat disebabkan karena menumpuknya pesawat datang dalam waktu berdekatan. Masalah kekurangan jumlah taksi dan kualitas taksi saling berhubungan. Oleh karena itu, beberrapa bandara seperti Praha – Ruzyně atau Hamburg dan Soekarno-Hatta menerbitkan sutrat ijin untuk operasi taksi bandara. Pada bandara lain seperti Schiphol, ijin taksi diberikan secara cuma-cuma dengan bayaran evaluasi kualitas pelayanan taksi.
Salah satu kekurangan taksi dan juga mobil pribadi adalah akses ke bandara saat waktu sibuk, waktu tempuh akan menjadi lebih lama jika dibandingkan dengan keretaapi yang memiliki jalur sendiri, dapat pula lewat bawah tanah seperti di Charles de Gaulle dan kereta komuter di Haneda.
Taksi online
Taksi online adalah taksi pelat hitam yang berbasis aplikasi. Keberadaan taksi online sejak hampir satu dekade lalu semakin marak hingga kini. Saat ini taksi online pun sudah semakin banyak digunakan termasuk di bandara. Untuk bandara Soekarno-Hatta, terdapat beberapa titik jemput pada terminal yang dapat digunakan untuk memanggil layanan taksi online dengan tambahan biaya layanan. Pada beberapa bandara, penumpang harus berjalan ke luar area bandara dahulu baru bisa memesan layanan ini, yang tentunya menyulitkan pengguna bandara.
Pada akhirnya, sama seperti taksi resmi, penyelenggara bandara dan juga regulator harus bersikap tegas untuk mengatur penggunaan taksi pada bandara, baik taksi resmi, taksi online maupun taksi tertentu yang terkadang mendominasi dan membuat penumpang kurang nyaman (misalnya pada bandara-bandara enclave sipil, beberapa jenis taksi mendominasi dan tarifnya pun terkadang kurang adil hitungannya). Semua diperlukan untuk membuat penumpang merasa aman dan nyaman saat menggunakan fasilitas yang berhubungan dengan bandara.
__________
Referensi literatur :
1) Kazda,Antonin; Caves, Robert E. Airport Design and Operation. 2nd Edition. (Elsevier : 2007)
Comments
Post a Comment