Akses Sisi Darat Bandar Udara (Bagian 5)

 

Akses dan Operasi Terminal 


Karakteristik dari kategori yang berbeda untuk menentukan kebutuhan akses juga mencerminkan kebutuhan untuk terminal penumpang. Penumpang yang menginginkan akses perjalanan yang cepat dan handal akan menginginkan untuk dapat melewati terminal secepat mungkin dan dengan sesedikit mungkin tundaan. Penumpang ini diharapkan akan cek in 10 menit dsebelum penerbangan ditutup, dengan tempat duduk ditentukan saat itu. Sebaliknya, penumpang dengan waktu yang lebih leluasa akan memilih mengambil moda transport yang relatif lebih lambat seperti bis bandara dan rela menunggu lama agar tidak tertinggal. Sebagai contoh, operator tur akan menyarankan peserta turnya untuk datang lebih awal dan mengatur angkutan menuju bandaranya sesuai dengan itu. Bila penumpang terbang dengan tur inklusif dan menggunakan harga diskon, sangat penting untuk tidak ketinggalan pesawat karena tiketnya tidak dapat di reschedule. Penumpang jenis ini akan berada di bandara selama tiga jam atau lebih dan akan memerlukan lebih banyak fasilitas untuk makanan dan hiburan atau relaksasi.

Disparitas yang sama juga terjadi antara penumpang long haul dan short haul. Penumpang long haul akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pemrosesan karena akan ada banyak dokumen yang perlu diperiksa dan bagasi yang lebih banyak untuk cek-in. Bandara yang melayani penerbangan long haul juga lebih sedikit sehingga waktu tempuh rata-rata kan lebih lama dan penumpang juga butuh waktu lebih lama untuk persiapan sebelum keberangkatan. Proporsi penerbangan wisata untuk long haul tinggi dan banyak penumpang akan memegang tiket non-refundable dan non-transferable dan akan sama takutnya untuk ketinggalan pesawat seperti penumpang rombongan tur. Oleh karena itu, setiap tipe penumpang akan memiliki target waktu ketepatan datangnya untuk akses perjalanan dan akan menyesuaikan waktunya untuk memenuhi target waktu tersebut. Pengguna bandara yang baru pertama kali mencoba perjalanan udara akan bereksperimen dengan akses menuju bandara untuk mennetukan waktu tempuh dan cara mencapai bandara. 

Untuk bandara-bandara di Indonesia sendiri, ada dua tipe penumpang lagi yang khusus, yaitu pekerja migran dan jamaah umroh. Kedua tipe pengguna bandara ini memerlukan kebutuhan khusus yang berbeda dengan penumpang umum karena mereka biasanya diatur oleh biro khusus. Untuk menaungi pengguna seperti ini, perlu dikaji kebutuhan ruang dan waktu serta waktu tunggu tiap kelompok pengguna ini sehingga tidak berpotensi mengganggu kenyamanan penumpang umum lainnya. 

      Gambar 1. Jamaah umroh di terminal 3 Soetta (Sumber: https://www.liputan6.com/)

Dwell time aktual di terminal penumpang akan bergantung pada waktu aktual untuk menyelesaikan perjalanan menuju bandara, termasuk waktu parkir dan waktu menuju terminal, serta waktu buffer. Waktu aktual perjalanan akan bergantung pada jarak, moda transportasi yang digunakan dan kondisi traffic. Untuk tiap moda transportasi, waktu perjalanan akan terdistribusi secara normal dengan variasi yang akan bergantung pada waktu tempuh rata-rata. Bila penumpangnya memiliki sense variasi waktu yang baik, penumpang tersebut akan menyiapkan alokasi waktu buffer yang akan memungkinkan mereka tetap sampai di tempat cek-in pada waktu yang sudah dialokasikan, dengan level of confidence sebesar 99%. Para penumpang dengan perjalanan lebih panjang seara logika akan menghabiskan waktu lebih lama di dalam bangunan terminal dibandingkan dengan penumpang dengan waktu akses yang lebih singkat  meskipun memegang jenis tiket yang sama. 

__________
Referensi literatur :
1) Kazda,Antonin; Caves, Robert E. Airport Design and Operation. 2nd Edition. (Elsevier : 2007)

Comments

Popular Posts