Akses Sisi Darat Bandar Udara (Bagian 3)

  

Pilihan Moda Transportasi (bagian 1)


Peningkatan bertahap akan ketersedian moda transportasi berokupansi tinggi berjalan seiring dengan pertumbuhan bandar udara dan tentunya perubahan ini harus diimbangi dengan pertimbangan terhadap dampak lingkungan dan kapasitas yang berimbang. Penggunaan kendaraan bermotor seperti mobil akan tetap mendominasi sebagai angkutan ke bandar udara, khususnya bandar udara kecil. Pertumbuhan moda transportasi berokupansi tinggi karena pertumbuhan traffic akan dijawab dengan bentuk angkutan umu pada jalan raya untuk bandar udara menengah, dan penggunaan keretaapi berkapasitas besar seharusnya menjadi bagian penting untuk perencanaan bandara besar. Angkutan umum berperan penting pada saat suatu bandara memiliki kapasitas 2 juta pax/tahun, termasuk para pekerja di bandara yang tidak semuanya mempunyai kendaraan pribadi.

Banyak faktor yang menyebabkan mobil tetap menjadi pilihan utam sebagai moda transportasi, di antarany karena marginal cost rendah, kemudahan dalam membawa barang dan anggota keluarga, dan ketersediaannya setiap waktu (instant availability). Oleh karena itu, tidak mudah untuk membuat orang berpindah moda, meskipun angkutan umumnya memiliki biaya yang rendah, frekuensinya tinggi, reliabel, dan memiliki daerah tangkapan luas (penetrasi angkutan umumnya bagus). Pengelola bandar udara mempunyai peran baru untuk memastikan bahwa penumpang bisa mencapai/keluar dari dan ke  bandara dengan cepat, mudah dan sederhana agar tidak ketinggalan pesawat. Bila pengelola tidak menjamin hal ini, bisa dipastikan calon pengguna jasa bandara akan memilih bandara lain atau moda transportasi lainnya. Transportasi darat harus dipertimbangan sebagai bagian dari 'produk' bandara. Pengelola bandara harus bekerja sama dengan pemerintah setempat dan juga operator angkutan untuk memastikan ketersediaan jalan dan operator.

Secara teori, penumpang akan berpindah moda bila transportasi umum dibuat lebih menarik dan atau penggunaan kendaraan pribadi dibuat lebih tidak menarik dengan menerapkan biaya tol dan parkir yang mahal. Meskipun demikian, kelompok pengguna bandara yang bisa terdiri atas penumpang dan pengantar, pekerja dan pengunjung bandara akan memberi penilaian berbeda pada tiap moda transportasi. Faktor-faktor berikut mempengaruhi pilihan moda pada kelompok pengguna yang berbeda:

  • ketersediaan moda
  • jarak bandara ke rumah atau kantor
  • durasi tiap elemen dari proses transportasi (waktu tunggu, wkatu yang dibutuhkan untuk mengakses angkutan, waktu transportasi, waktu dari moda trasnport menuju tempat cek-in)
  • standar kenyamanan dan kualitas angkutan, termasuk kemudahan penggunaan, jumlah dan kualitas tempat duduk, penanganan bagasi, berapak kali transfer di dalam rute angkutan, kemungkinan untuk parkir yang aman
  • keandalan angkutan
  • biaya total yang dikeluarkan (termasuk biaya parkir, value of time, dan biaya-biaya lainnya termasuk biaya tambahan bila menggunakan kendaraan pribadi)
  • faktor lainnya seperti keselamatan, privasi, fleksibilitas

Penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu pemilihan moda transportasi menuju dan dari bandara bagi penumpang adalah harga/biaya, waktu trasportasi, banyaknya transit, dan penanganan bandara. Untuk pekerja, faktor penentunya adalah fleksibilitasi, ketersedian dan keselamatan pribadi untuk jam kerja / shift di luar waktu normal.


__________
Referensi literatur :
1) Kazda,Antonin; Caves, Robert E. Airport Design and Operation. 2nd Edition. (Elsevier : 2007)


Comments

Popular Posts