Mengenal Bangunan Terminal Bandar Udara (bagian 13)
Proses Penanganan Penumpang dan Bagasi - Proses Penanganan Penumpang (bagian 4)
Penanganan Kedatangan
Pada kedatangan internasional, bagian yang pertama dilalui adalah passport control atau pemeriksaan paspor. Antrian penumpang dapat dibagi berdasarkan negara dan jenis /pengaturan visa. Untuk bisnis atau frequent flyer sistem kontrol paspor otomatis pernah digunakan (saat ini terkendala masalah pandemi pasca COVID -19 (2020) dan isu terorisme pasca 9/11) untuk mempercepat flow penumpang. Saat memasuki negara yang dituju, penumpang mengisi kartu kedatangan yang berisi data seperti data paspor dan data biometrik. Saat ini data biometrik sudah tersimpan di dalam paspor elektronik dan mempercepat proses pemeriksaan paspor. Pemeriksaan kesehatan (bila diperlukan) terletak setelah pemeriksaan paspor. Selanjutnya pengambilan bagasi akan dilakukan di area baggage claim untuk selanjutnya penumpang akan menuju pemeriksaan bea cukai. Untuk mempercepat pemeriksaan, terdapat jalur hijau dan merah pada area bea cukai. Jalur merah digunakan oleh penumpang yang akan melakukan declare barang bawaan, sedangkan jalur hijau untuk penumpang yang tidak melakukan declare dan hanya pemeriksaan acak yang dilakukan. Pada beberapa negara Uni Eropa, terdapat jalur biru khusus untuk pemegang paspor Uni Eropa. Setelah keluar dari pemeriksaan bea cukai, penumpang harus sampai ke area dimana akses menuju transportasi lanjutan maupun akses meeting point penjemputan jelas terlihat. Akan memudahkan bila terdapat konter pemesanan tiket transportasi lanjutan pada hall kedatangan dengan harga tetap dan terjangkau untuk memudahkan penumpang negara lain yang tidak terbiasa.
Gambar 1. T2 Bandar Udara Stansted, Inggris (sumber:https://www.stanstedairport.com/at-the-airport/at-the-terminal/)
|Wayfinding part 1
Wayfinding yang baik akan membantu penumpang dan mempersingkat waktu tempuh dan perkiraan alokasi waktu. Penghalang psikologis yang utama di bangunan terminal adalah kesulitan menemukan arah. Mengeliminasi the unknowns akan membantu dari sisi psikologis karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk maju secara line-in-sight, langsung menuju titik yang dituju. Idealnya langsung dari sisi darat ke pesawat dan juga sebaliknya. Hal ini akan lebih mudah dilakukan apabila traffic terminal rendah dan penggunaan pemeriksaan desentralisasi seperti 'gate-arrival' sehingga jarak tempuh dapat dikurangi. Namun amat sulit untuk menemukan wayfinding yang natural untuk terminal yang melayani jutaan penumpang per-tahun tanpa menyekat-nyekat bangunan terminal. Konsep ini digunakan oleh Bandar Udara Stansted di Inggris (8 juta penumpang/tahun (2007)), dimana seluruh kegiatan keberangkatan diletakkan pada level yang sama (single level terminal) dengan banyak fasilitas yang menghalangi pandangan namun dibuat seolah-oleh penumpang bergerak menuju pesawat udara, meskipun untuk mencapainya harus menggunakan people mover menuju remote satellite terminals. Prinsip yang sama digunakan pada Bandar Udara Chep Lap Kok di Hongkong (30 juta penumpang/tahun (2007)), dimana mata penumpang diarahkan ke sisi udara menggunakan bentuk atap yang menurun alih-alih view langsung ke pesawat udara. Namun flow menuju sisi udara ini dihalangi dengan adanya area cek-in yang luas melintang dan perpindahan level untuk menuju people mover.
__________
Referensi literatur :
1) Kazda,Antonin; Caves, Robert E. Airport Design and Operation. 2nd Edition. (Elsevier : 2007)
Comments
Post a Comment